Monday, February 6, 2012

Try Out

Good day! I was joining a typically try out entrance exam of Universitas Indonesia @graha sriwijaya convention hall. Not too far from my dorm, only fifteen minutes by car. Then, we took "Angkot" for the transportation. When we arrived, many other students have arrived too. Many many of them use their own cars, unlike us, a group of dorm studs, taking angkot to reach that hall. Well, we came in and register ourselves, then we got a silver voucher card, Kartu As dari Telkomsel freely. I got one as the same as others. Thus, we came in to the hall and took a sit in the middle of first science block. An hour later, the event was opened and few minutes after that, we started the test. First paper was Kemampuan Dasar paper, contains of 45 questions. First page was full of math questions, half page o page 2 too. You know, maths questions could drive me crazy. So, I directly turn the page into page three which contains of 15 Bahasa Indonesia questions. I got stuck on some questions, but I just continue my work to other questions, English questions. After answering English questions, I turned the page back into first page. Seeing the answerable maths question then try to solve it. I finally could answer 5 questions out of fifteen :D #miriiiss 
Then the committee said "time is up" and they distributed another thick paper titled Kemampuan IPA. We have 55 questions to solved in 90 minutes. This paper contains maths, biology, chemistry and physics questions. Again, I turned the math question page, as well as physic page. I could feel depressed if I solved that questions first. Around 50 minutes later, I try to see math and physic questions and try to solve it. However, none of those 20 questions I can solved T.T I forgot all the formula and always got stuck in answering it. Then, I gave up and I just tried to guess the answer. After all, we've done the test and have a snack time.Finally I could fill my stomach with something cause I didn't take my breakfast and it was 12.00 already. Imagine how hungry I was! Within 2 hours, I just sit down on my chair, hearing the MC's talking and laughing at the 'sissy'. Then, at 2.00, the results of TO has published and I was on the thirtieth rank with the score 130 (32,5%) out of 878 participants. I was proud of my rank :D By this result, I could measure my ability in solving typical SNMPTN questions :) This test not include the TPA (Tes Potensi Akademik). If then there is TPA, means I could gain score more than 45% My target is 65% to pass the passing grade of FK UI. I have to be optimistic on this way. So, I need to learn more how to solve the math and physic questions to reach that 65% standard :) 

SEMANGKAAAA !!!!!

Saturday, January 21, 2012

Pond's Make It Happen

Pond's Make It Happen

My friends was joining Pond's Make It Happen competition. They are Friska, Zunda and Aldy. Please watch them and give your vote :)

http://pondsmakeithappen.com/scrapbook/gank/3033#_=_

New Year Resolution

After long time has no connection AGAIN, I could back and write some stories here again. Well, now is 2012 already and I'm making my new year resolution for my English improvement. I stated this NYR around three weeks ago in English class, in front of my classmates. The NYR for English is writing any story in my blog using English. And today, I start to write in English for betterment of my English. I don't really care about my grammar here. What I expect is I could share my feeling freely here and spend my spare time to write all my stories. If telling story in English is my NYR for English, my real NYR for me, myself, is stop forcing myself to do something I couldn't do, be more realistic by seeing the condition as my friend (Pepong) said "Begin with The End In Reality". Another NYR is no more crying in the classroom and stop "MENGGALAU" :D I can't share many things in this topic. I would just say "Hope my NYRs come true" :D

Wednesday, December 21, 2011

Gardening Project

Yeyeyeye... Akhirnya gw bisa nulis lagi walaupun pake koneksi Wifi sekolah yang loading ny kayak siput jalan (sedut -,-). Akhir-akhir ini gw punya banyak cerita seru sebenernya, tapi gw ga pernah punya waktu buka blog buat cerita dan juga faktor utamanya gw ga punya koneksi ,- Kere amat gw yah ! Nah, malem ini gw sempet-sempetin deh nulis satu posting :D Mumpung mata gw masi melek disaat temen-temen gw tertidur lelap. Mereka pada kecapekan. sama kayak gw. Kenapa? Soalnya kita abis bikin kebun pagi tadi. Sekolah gw punya project "Gardening" yang dilaksanakan oleh siswa per houses. House gw, Manta Ray dapet bagian nanam biji semangka. Sumpah deh, gw baru ngerasain seberapa susahnya jadi petani. Susah banget. Suwer deh! Apalagi kondisi tanahnya kayak tanah tempat kita nanam tadi. Beuh, ancur banget tanahnya. Udah tanahnya tanah liat, banyak rumput-rumput mati lagi. Jadi, gw ma anak-anak house gw memulai project gardening ini dengan ngebersihin rumput-rumput mati nya dulu. Pertama, gw masi lengkap dengan jaket manta ray plus sepatu putih olahraga gw. Ga beberapa lama, temen-temen gw pada ngelepasin jaketnya. Gw belum. Masih belum merasa risih ma jaket. Tapi, akhirnya gw juga ncopot jaket gw soalnya matahari nya udah mulai menyongsong :D Trus gw balik kerja, nyabutin rumput-rumput. Karna tanahnya tanah liat yang benyek, tanahnya nempel deh di sepatu gw. Sepatu gw jadi kayak berat banget ,- Dan gw nyerah bela-belain kaki gw ga nyentuh tanah liat itu. Gw lepas sepatu dan step on tanah liat. jiaahh, becek, benyek, ya ampuuunn.. oo Tuhan, gw baru ngerasain jadi petani. Kayak lagi ikutan TV show "Jika Aku Menjadi" :D Sekitar 30-45 menit ngebersihin rumput, anak-anak cowok mulai mencangkul tanah dibantu ma guru kita (Pak Syam dan Pak Ari). Dengan gagahnya mereka nyangkul. Yang cewek pada teriak-teriak nyemangatin :D Setelah hampir satu gundukan terbuat, cowok-cowok mulai ngeluh dan stop nyangkul. Anak cewek yang pada penasaran rasanya nyangkul, pada rebutan ngambil cangkul mau nyoba nyangkul, termasuk gw. Sayangnya, satu per satu tumbang :D Anak cowok yang dari tadi dapet istirahat bentar terpaksa nyangkul lagi :D Kita, para cewek disuruh gemburin tanahnya pake kompos. Sedangkan komposnya ada nan jauh disana. Jadi, ngangkut kompos dulu deh ,- Sumpah beraaattt ! Gw sempet bolak-balik ngambil kompos. Setelah komposnya terkumpul lumayan banyak, kita mulai naburin nya di atas tanah liat yang udah dibikin kayak gundukan tadi. Setelah tanah nya cukup gembur, kita mulai nanam biji semangkanya ke tanah trus disemprot pake cairan, gw ga tw itu cairan apa. kayak air, tapi temen-temen gw bilang itu pupuk. mungkinlah :D Dalam waktu sekitar 2 jam, kita berhasil bikin dua gundukan panjang. Pak Syam yang udah capek nyangkul nyuruh beberapa anak cewek bikin minum dan nyuruh beberapa anak cowok beli "Extra Joss". Bu Rani, houseparent kita, ngajakin mba pi, nanda ma rini buat bikin sirup. nasir, hendro ma leo disuruh beli 'extra joss', gw pun teriak-teriak mw ikut ke warung :D pas digerbang sekolah, gw ketemu ma anak-anak cewek abis beli es batu mau bikin sirup, ee gw ikutan mereka deh ! :D kebetulan gw juga punya sirup dikamar gw. Setelah sirup dan extra joss terbuat, kita balik ke area perkebunan kita. Seperti dugaan, minumnya abis beberapa detik kemudian (lebaayy). Abis merasakan kesegaran minuman, kita lanjut kerja dan akhirnya selesai :) Kita berhasil bikin tiga gundukan panjang dan nanam bibit di 7 lobang :) Gw ngerasain semua kerjaan mulai dari nyabutin rumput, nyangkul, ngangkut kompos, gemburin tanah, naburin kompos dan bikin sirup. Kerja serabutan dah pagi ini :D Siangnya, tangan gw jadi merah gara-gara efek nyangkul :D Seru juga sih punya project kayak gituan, tapi capeknya bukan kepalang ,- Semoga aja semangkanya tumbuh :)

Sunday, October 23, 2011

Habibati

 Habibati,
Ketika air matamu melihat dan membacakan sajak-sajaku
di mihrab mimpi dan cinta
Semua burung berkicauan terbang bercempera menuju surga
Untukmu

Habibati,
Segalanya tersimpan dalam memoriku
Merpati puisi menjejak mabuk
Di atas atap mimpi-mimpi malaikat
Mendekutkan untukmu dengan lembut
Sajak-sajak berona fajar
dengan cita rasa kerinduan dan aroma kebebasan

Habibati,
Bidadari dari ambar dan dupa hikayat
Menampakkan keindahan dan pesonanya
Ia menggodaku dengan tarian
Sambil membebaskan semua burung pipit perasaanku
Untuk bersenandung di atas dahan kegairahan
Meski itu takkan pernah memuaskan dahaga kerinduanku padanya

Secercah cahaya di kedalaman rasa sedihku
Terpancar dari kedua mata kekasihku menyentuh luka-lukaku
Mengembalikannya pada burung-burung yang berkicau di atas pohon-pohon impian
Cinta menghujankan kegilaannya di atas dahan-dahan emas
Dan di saat ia mengosongkan semua awan nafsunya
Aku menuliskan luapan kegairahan dalam puisi
pada dinding keabadian

Aku mencintaimu
Tidak! Aku membencimu!
Aku kan melemparkan dari jiwaku parfum desahmu yang menggoda
Melupakan bibir itu
Bibir yang memandikanku dengan api dan anggur para dewa
Lalu membebaskan burung-burung pipit dadamu dari tanganku
Setelah itu,
Apakah aku dapat melupakanmu
dan berdamai dengan jiwaku?
Tentu tidak!

Aku mencintaimu!

Untuk Keagungan Cinta Aku Bernyanyi

Dari diaspora ke diaspora
kehidupan mendorong kami dengan layarnya yang koyak
tanah bersiap untuk mendekap jalan-jalan pemakaman
tangisan getir membumbung ke angkasa
dengan sayap-sayap yang diwarnai darah dan garam
senandung-senandung yang menyesakkan untuk Tuhan

Aku melintas di atas jalan mimpi yang telah menjadi bayangku
membawa obor puisi yang abadi
dan setiap kali aku mengelak dari kesedihan
justru aku tenggelam dalam kesedihan yang lebih menyakitkan
sementara kabut-kabut kenangan
menyebar di atas giri-giri sukma
yang dalam nafasnya menyimpan desisan air,
dongengan badam dan zaitun,
bisikan kerikil-kerikil,
dan ciapan tetesan embun

Kekasihku,
dalam gelapnya kesakitan yang akut
mentari tak henti-hentinya memanggilku
aku hidupkan segala mimpi yang telah mati pada jiwaku yang telanjang
dengan pesona kata yang meneguk rakus
dan rintik cahaya yang jatuh dari jemari Tuhan

duhai kuil rasa sakit yang memancarkan sajak
dibelakangku
burung-burung kemuraman yang jahat membuntutiku
berkomplot melawan mimpi-mimpiku
menelan buah kegilaanku
yang tertanam di padang gemintang
mencuri mutiara-mutiara nubuatku yang tersembunyi dalam sukma
hanya saja, ku lihat esok kan lebih baik dari kini
cahaya cerah menyemburat dari bawah abu
menyinari malamnya dengan gemintang kata-kataku
 dan ketika monster kesedihan
mencoba untuk memangsaku
para malaikat pun mulai melantunkan senandung-senandung surgawi
aku terbangkan dalam jiwa nada yang gayang
yang melenggang di atas dawai-dawai tubuh
yang tersalib dalam ingatanku

Sunday, October 9, 2011

Candlelight dinner with donors

Aku mau cerita pengalaman candle light-dinner ku yang kaku :D
5 October kemarin, kita ada acara donors gathering (pertemuan donatur) yang bertujuan buat cari dana beasiswa kuliah kita. Cuma ada 16 anak yang ikutan acara plus beberapa anak yang mau perform. dari 16 anak itu, aku salah satunya dengan PemProv Sumsel sebagai donatur. Sebelumnya, kita disuruh buat surat undangan buat donors masing-masing. Dan ada beberapa anak yang nganterin undangannya ke donatur-donatur sekolah kita.
Siangnya, jam 1, kita ada briefing bentar bareng Pak Ary(direktur PSF) buat persiapan acara malemnya. Jam 3, kita siap mau berangkat. Tapi, mobilnya belum siap. Karena acaranya diadain di ballroom Novotel, jadi kita pake mobil sekolah kesana, bukan pake bus. Dan, akhirnya mobilnya datang sekitar jam 4, itupun cuma 1 mobil, 2 mobil masi di jalan. Aku ikut mobil pertama dan nyampe ke Novotel jam 4.30an. Trus, ada mbak dari PSF nyamperin kita buat ngasi tau tempat duduk kita. Dan ternyata, tempatku di meja VIP yang isinya Gubernur Sumsel, Direktur PSF, Managing Director PSF, Ketua School Board. Aku udah bisa bayangin betapa kakunya aku nanti. Mana Probo, temenku yang duduk satu meja ma aku, belum dateng juga. Sambil nunggu, aku coba me-relax-kan keteganganku.
Jam 6.00, mobil kedua dan ketiga baru nyampe karena macet di Ampera. Semuanya langsung shalat Maghrib dan siap-siap jadi pagar ayu dan pagar bagus ,- Ternyata susah juga jadi pagar ayu + pagar bagus. Pegel dah kaki gw.! Aturannya, jika ada donatur yang duduknya satu meja dengan kita, kita boleh nemenin mereka ngobrol yang artinya duduk. Malangnya aku, donaturku pasti datengnya belakangan. Secara, Gubernur bro, ga mungkin dia dateng pertama kali. Jadi, aku harus berdiri di depan pintu ballroom itu sampai tamu terbesar kita dateng ,- Well, sekitar jam 8.an, wak Alex kita baru dateng. Itupun ga langsung ke ballroomnya, tapi ke regent room dulu. Jadi, kita disuruh pindah posisi ke pintu lainnya buat nyambut wak Alex. Sekitar 5 menitan, akhirnya dia masuk juga :) dan artinya aku boleh duduk.
Seperti yang aku duga, aku ma Probo duduk disamping gubernurnya. Jadi, gubernurnya duduk di antara kita. Karena aku udah duduk, akhirnya, aku bisa minum karena selama nunggu, aku belum minum, apalagi makan. Jadi, aku belum dinner jam 8an. Setelah duduk, kekakuanku nambah jadi. Aku ga tau mo ngomong apa. Gubernurnya sih nanya, tapi kebanyakan nanya ma Probo. Aku sedikit dicuekin di meja itu ,- Yang ada dalam pikiran aku cuma gimana caranya buat bersikap relax dan selalu jaga image :D
Setelah acara dimulai, ada beberapa testimoni dari KepSek gw, Chief of School board, Direktur PSF dan terakhir Gubernur. Selama testimonial, aku selalu menghadap ke si pemberi testimoni dan ga mau menghadap ke Gubernurnya. Takut speechless! Ketika Pak Ary yang ngasi testimoni, dia mulai mempromosiin sekolah kami buat narik donatur dengan kata-katanya yang bisa nyuci otak kita :D Abis Pak Ary, pak gubernurnya yang kasi testimoni. Berhubung sekolah kita proyeknya sang Gubernur, dia juga berusaha buat narik simpatinya donatur-donatur kita buat mendanai pendidikan kita di kuliah. Tapi, caranya sangat kontras dengan caranya Pak Ary yang lembut tapi menyindir tadi. Pak Gubernurnya bilang gini:
"Untuk mengubah Sumatera Selatan ini, saya tidak dapat melakukannya dengan sendiri, tapi saya butuh bantuan kalian juga. Nah, bagi korporasi-korporasi di Sumatera Selatan, kalian sudah mengeruk sumber daya di daerah ini dan mendapatkan keuntungan besar. Dan saya berharap kepada Anda semua untuk membantu kelangsungan pendidikan mereka. Kalo kalian tidak mau, tidak apa-apa, tapi silahkan keluar dari Sumatera Selatan."
Aku yang denger ucapan itu, langsung melirik ke arah Probo, dan kita berpandangan sambil ketawa. Aku cuma bilang "waw" sangking herannya. Ni Gubernur ceplas-ceplos amat yak ! Ada lagi yang parah. Ketika Bu Neny, Managing Director PSF, bilang kalo PSF baru menandatangani kontrak dengan bank asing buat dana student loan, gubernurnya langsung bilang,
"kita juga bisa bikin student loan itu, kita punya Bank Sumsel Babel, bisa ya Pak ya", sambil nunjuk ke arah Direktur Bank Sumsel Babel.
Dan direktunya juga jawab, "iya".
"Oke. Kalo gitu, 2 hari saya tunggu konfirmasinya ya", kata si Gubernur.
Aku kembali tercengang dengernya. Gila, mudah banget dia ngatur semuanya(dalam hati gw).
Setelah testimoni, akhirnya kita dinner juga. Nah, disinilah saat-saat yang paling tegang. Aku harus makan dengan table manner, ga relax, dan selalu mendengarkan omongan-omongan tetua. Untung aja makanannya enak :D Tapi, dengan berjalannya waktu, keteganganku mulai kendur walaupun masih tetap diam. Tapi, walaupun dalam keadaan kayak gitu, aku ga merasa bosan karena gubernurnya nyeritain tentang hal-hal yang menarik. Dan dari perkataan-perkataannya, aku bisa memberi kesimpulan kalo Wak Alex itu sangat peduli terhadap pendidikan. Jadi, aku ga tau apa yang sebenernya aku rasain selama candlelight-dinner itu, apakah seneng atau kaku ? :D